Usia Sambas pada 9 Juli mendatang diperkirakan lebih kurang empat abad.
Itu terungkap pada sarasehan: Menapak Sejarah Sambas Menghunjam Patok Hari Jadi Kota Sambas, di aula Kantor Bupati Sambas, Rabu (9/5). Kegiatan sehari itu menghadirkan narasumber Urai Riza Fahmi, S. Pd, Abdul Muin Ikram, dan H Arfan. S.
Itu terungkap pada sarasehan: Menapak Sejarah Sambas Menghunjam Patok Hari Jadi Kota Sambas, di aula Kantor Bupati Sambas, Rabu (9/5). Kegiatan sehari itu menghadirkan narasumber Urai Riza Fahmi, S. Pd, Abdul Muin Ikram, dan H Arfan. S.
"Tidak diragukan lagi, usia sepanjang itu merupakan masa yang kokoh dalam menanamkan suatu kebudayaan besar sebagai warisan yang tak ternilai harganya dan merupakan situs yang monumental untuk
menghampar pernak-pernik sejarahan Sambas," kata Wakil Bupati Sambas, Pabali Musa, dalam makalah yang disampaikannya dalam kegiatan itu.Dari sarasehan itu, peserta menyepakati 9 Juli 1631 sebagai Hari Jadi Kota Sambas. Kesepakatan ini berdasarkan hasil kajian berbagai literatur sejarah yang disampaikan beberapa narasumber dalam kegiatan sarasehan tersebut.
Dalam pemaparan pihak kerabat Kesultanan Sambas, Urai Riza Fahmi, menyatakan, Sambas lahir pada saat Raden Sulaiman dinobatkan menjadi Sultan Sambas Islam pertama, pada 10 Zulhijjah 1040 H. Bertempat di Kota Lubuk Madung, yang merupakan cikal bakal Kota Sambas sekarang.
"Dari sejarah yang telah dijabarkan bermula dari perjalanan Raja Tengah ke Sambas, kemudian sampai perjuangan Raden Sulaiman mendirikan sebuah dinasti baru di Sambas. Kemudian diberi nama Kesultanan Sambas Islam dapat diambil kesimpulan untuk penetapan Kota Sambas yang kalau dikonversikan ke masehi bertepatan pada 9 Juli 1631 M," katanya.
Sumber :http://kalbar-online.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar