Halaman

Jumat, 03 Agustus 2012

Kedelai di Sambas Kalah Pamor dari Kacang Hijau


Salah satu faktor sulitnya mendapat kacang kedelai termasuk hasil turunannya air tahu, tempe atau bahan baku kecap di Sambas, meski Sambas merupakan sentra kedelai di Kalbar, dikarenakan kacang kedelai kalah pamor dengan kacang hijau, sehingga petani lebih banyak menanam kacang hijau dari pada kedelai.
“Harga kacang hijau di pasaran sangat menjanjikan. Perkilo bisa mencapai Rp12.000, sementara kacang kedelai hanya berkisar Rp4.500-Rp5.000 per kilo, meski kacang hijau sudah turun namun masih diangka Rp8.000 per kilo saat ini,” ungkap Kasi Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, Abdul Gani di kantornya kemarin.
Kondisi tahun 2012, luas lahan tanam saat ini semakin berkurang hanya 558 hektar, dimana tahun sebelumnya tahun 2011 sempat mencapai 790 hektar, jauh dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 1.940 hektar. Berkurangnya luas tanam kedelai ini pun diakibat berbagai faktor. “Faktor yang cukup memukul petani kedelai salah satunya adalah harga pasar dan harga kacang hijau yang bagus waktu itu,” jelas Uray Joni menambahkan.

Sehingga petani beralih menanam kacang hijau dibandingkan kedelai. Hal ini terlihat dari data pertumbuhan luas tanam kacang hijau semakin tumbuh pesat dua tahun terakhir ini. “Tahun 2012 ini luas tanam kacang hijau mencapai 1.039 hektar, jauh melampaui luas lahan tanam kedelai 558 hektar,” katanya. Sementara itu, Syahrial, tokoh pemuda Jawai Bersatu, mengungkapkan perlunya pemerintah memikirkan penetapan patokan harga bagi kacang kedelai. “Ditetapkan saja, buat harga eceran terendah sehingga petani tidak was-was, karena bagaimanapun petani juga ingin hidup sejahtera,” ungkapnya.

Saat ini, kata dia, ibarat wanita cantik, kacang hijau cukup menjadi primadona, cara tanam kurang lebih sama, sekali panen dalam setahun namun dipasaran harganya menggiurkan, sementara kedelai cukup membuat kening mengkerut. Oleh sebab itu, selaku penggiat sosial, ia meminta pemerintah memperhatikan masalah kedelai ini. 

Sumber: PontianakPost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar